Satu hal yang saya lupa cerita di sini adalah soal mobil yang akan dipakai. Soal mobil ini udah lamaaa banget dipesannya, September 2011, tapi lupa diceritain di sini.
Sebenarnya masalah mobil adalah salah satu yang nggak terlalu urgent tapi paling awal diselesaikan karena…. kami berdua udah ngebet. Hihihi!
Kenapa ngebet?
Jadi suatu hari di awal merencanakan pernikahan, di mana otak masih fresh dan angan-angan masih tinggi *cieilaaah*. Pas lagi ngobrol-ngobrol tentang kesukaan kita berdua akan lagu-lagu jadul (lagu jadulnya dia mah masih versi 90an, kalau saya udah sampe Betharia Sonata, Dewi Yull, dan Broery Marantika *tuwir*). Tiba-tiba kepikiran…. “Eh, mobil pengantin kita pake mobil jadul, yuk!”. Tentu saja saya langsung semangat ’45, “AYOK!”
Nah, tentu saja saya yang kebagian nyari-nyari. Langsung buka internet dan googling. WOW, mobil klasik itu mahal-mahal yak. Masa bisa sampai puluhan juta. Tapi beruntungnya kita, akhirnya nemu satu blog yang pemiliknya kolektor mobil klasik dan menyewakannya untuk mobil pengantin dengan harga yang terjangkau. Nama pemiliknya: Ferdian Hardiansyah.
Langsung deh saya email-emailan dengan dia. Orangnya ramah dan kooperatif banget. Bahkan ketika saya mau melihat dulu mobilnya, dia mempersilahkan kami datang ke rumahnya dan lihat-lihat mobilnya.
Tentu saja si pacar yang paling excited. Waktu itu hari Minggu kita langsung menuju bilangan Depok. Mas Ferdian dan istri menyambut dengan ramah. Dia memperlihatkan  beberapa koleksinya seperti mobil Ponton hitam dan putih (Mercedes kalo nggak salah), seperti ini:
Si pacar langsung jatuh cinta sama yang warna hitam, sementara saya jatuh cinta sama yang warna putih. Dia sampai masuk ke dalam mobil, duduk di bangku pengemudi, dan kelihatan excited. Menurut Mas Ferdian, semua mesin mobil klasik ini nggak diganti sama sekali jadi masih sama seperti aslinya.
Untungnya Mas Ferdian jelasin kalau Ponton yang putih karena tahun pembuatannya lebih tua, maka kecepatan maksimalnya cuma sampai 60 km/jam, sementara yang hitam bisa sampai 100 km/jam. Jadi kita berpikir ulang untuk pake yang putih karena jarak dari gereja ke gedung pernikahan kan jauh banget dan waktnya mepet, jadi harus bisa ngebut.
Salah satu kekhawatiran kita pake mobil klasik adalah… mogok. Mama sih udah mewanti-wanti dari jaman kapan kalau mobil pengantin nggak boleh mogok. Jadi itu juga yang kita tanyain ke Mas Ferdian. Untungnya Mas Ferdian emang udah berpengalaman banget. Dia bilang mobil klasiknya selama ini nggak pernah mogok dan setiap penyewaan mobil klasik akan disertai mobil cadangan klasik juga (dengan tahun pembuatan yang lebih baru) yang akan mengikuti di belakang. Legalah kita berdua.
Karena masih bingung mau pilih warna apa, Mas Ferdian kasih kita waktu sebebas-bebasnya untuk berpikir. Dia udah mencantumkan nama kita di jadwalnya. Eh, nggak beberapa lama setelah kunjungan kita, Mas Ferdian menawarkan mobil Mercedez Limo keluaran tahun 60-an seperti ini:
Pas lihat kalau itu limo (yang mana kita berdua nggak pernah naik limo *norak*) dan berwarna hitam klasik seperti keinginan pacar, langsung deh setuju.
YEAY! Dapat mobil pengantin yang kita pengenin banget! Pasti nanti berasa kayak di jaman kompeni dengan lagu-lagu.. ehm, klasik ala saya (yuk mari nyanyi lagu tahun jebot :p).
PS: Semua gambar diambil dari blog-nya Mas Ferdian.