Kenapa Menikah?

Apa yang kamu pikirkan soal jodoh?

Pacar kamu sekarang itu jodoh kamu bukan?

Dulu saya butuh rumusan A + B + C untuk tahu apakah seseorang jodoh saya. Karena bakal menghabiskan seumur hidup dengan dia, saya butuh ketentuan yang pasti dong akan seperti apakah jodoh saya nanti.

Semakin ke sini, semakin banyak yang menikah, semakin tampaknya teman-teman saya cuma bilang, “kamu bakal tahu deh rasanya kalau orang itu tepat”.

*garuk-garuk kepala*

Teman saya baru saja dilamar. Keluarga pacarnya akan datang ke rumah untuk perkenalan keluarga. Tentu saja saya senang sekali. Teman saya ini waktu pertama kali ketemu 3 tahun lalu, dia bahkan nggak mau pacaran. Dia trauma. Dengan usaha yang keras meyakinkan dia untuk ayolah dicoba dulu, buat main-main aja. Putus pas pacaran itu biasa, kok. Akhirnya dia mencoba pacaran lagi. *sujud syukur setahun* #lebaydeh

Pacarannya penuh drama banget. Beberapa kali pengen putus, teriak-teriakan, diam-diaman. Persis sinetron. Well, tapi untuk orang yang pernah mengalami trauma, masih masuk akal kalau dia nggak percayaan sama orang.

Dua tahun kemudian, ternyata pacarnya mengutarakan niat untuk serius. Tentu saja teman saya ketakutan setengah mati. Ketika akan dipertemukan dengan ibu si pacar, dia membuat janji di tempat lain supaya ada alasan untuk nggak ketemu. Untungnya akhirnya si teman berani juga ketemu. SALUT!

Sekarang berakhir si pacar dan keluarganya akan berkenalan secara serius ke keluarga si teman, tepat di hari ulang tahunnya. Apa yang dilakukan teman saya? Dua minggu sebelumnya, dia memilih untuk pulang ke kampung halamannya karena ketakutan. Dia masih belum yakin dengan keputusannya sendiri. Sementara si pacarnya udah yakin banget.

Kisahnya belum selesai. Beberapa lagi hari H keluarga pacarnya akan datang. Kita lihat apa yang akan terjadi nanti.

Saya pun bertanya-tanya, apa yang membuat seseorang yakin untuk menikah? Yakin dengan pilihannya? Benarkah semudah itu untuk dirasakan?