Lulus!

Just wanna say it out LOUD:

SAYA LULUS!


Rasanya luar biasa! Setelah melewati masa-masa penuh emosi yang suka bikin darah tinggi, akhirnya saya berhasil menyelesaikan tugas terakhir perkuliahan ini dan menjadi seorang psikolog. Yihaaaa!

Untuk menyelesaikan thesis dan mengikuti sidang aja prosesnya nggak gampang. Dua minggu sebelum sidang, baru menyelesaikan 4 bab dari 7 bab yang diharuskan. Jadi kebayang, kan, gimana saya mati-matian ditambah deg-degan selama seminggu penuh (karena seminggu sebelum sidang, thesis harus sudah dikumpul) harus menyelesaikan 3 bab.

Mood udah naik turun; gampang nangis, gampang marah, dan gampang panik. Orang-orang terdekat saya tahu rasanya dijutekin sama saya dan dijadiin tempat nangis kalau merasa mulai putus asa sama thesis. Untung mereka bisa memaklumi dan membiarkan saya sepanjang saat mengurung diri di kamar berkencan dengan thesis.

Belum lagi dapat kabar bahwa penguji sidang saya adalah si dosen galak. Waduh, cemas minta ampun. Selama seminggu berturut-turut, mimpi saya dipenuhi dengan sidang dan si dosen penguji. Ada yang saya harus mengejar-ngejar penjahat karena dosen pengujinya diculik, ada yang tiba-tiba saya nggak bisa menjawab apapun di sidang, dan begitu banyak mimpi buruk lainnya. Bahkan dosen pembimbing saya sampai khawatir melihat saya. Beliau menasehati saya macam-macam dan bahwa saya nggak perlu takut dengan si penguji dan tetap tenang saja. Saya makin cemas karena pembimbing saya pun cemas.

Puncaknya adalah ketika hari H pengumpulan thesis dan saya masih harus bolak-balik ketemu dosen dan minta segambreng tanda-tangan dari para-para dosen itu. FYI, kampus saya emang ribet! Udah bolak-balik dari satu ruangan ke ruangan lain, dari satu dosen ke dosen lain, dari pagi sampai siang demi supaya besok nggak harus mengantarkan thesis ke rumah penguji yang jauhnya minta ampun. Eh, begitu ketemu di dosen penguji, dia bilang thesis saya tebal banget dan minta diantarkan ke rumahnya saja karena berat. WTF!!!

Emosi udah naik ke ubun-ubun. Begitu sampai rumah, akhirnya udah nggak tertahankan lagi, saya pun nangis sejadi-jadinya. Emosi yang sudah berusaha saya tahan sejak lama akhirnya keluar juga. Orang tua pun sampai bingung saya sampai nangis segitunya. Akhirnya, besok saya nganterin thesis ke rumahnya dengan mata sembab. Makasiiih buat eye-liner yang bisa membuat mata saya nggak kayak orang habis nangis.

Kejadian itu 5 hari sebelum sidang. Keesokan harinya, orang tua saya pergi ke luar kota untuk menghadiri acara keluarga dan dipastikan tidak ada pada saat saya sidang. Itu rasanya galau banget. Di saat rasa pede mulai menurun karena thesis yang dibuat kilat selama 3 bulan dan penguji yang galak, dan tempat keluh-kesah saya akan pergi selama saya sidang, bikin 5 hari itu emosi menjadi labil.

Untungnya si pacar nemenin tiap hari. Dari nonton, nobar pertandingan world cup, bikin power point, dan banyak hal lainnya. Sampai satu malam sebelum sidang, dia tiba-tiba datang ke rumah cuma untuk berdoa bareng supaya besok sidang saya lancar dan lulus dengan baik. Rasanya terharuuu banget.

Belum lagi banyak teman-teman yang sebelumnya nggak saya duga, SMS, BBm, YM, dan telepon cuma untuk bilang goodluck buat sidangnya. Rasanya senang banget banyak yang perhatian dan sayang sama saya.

Oh, dan tentunya sehari sebelum sidang adalah waktunya untuk memanjakan diri di salon dengan creambath, lulur, dan segala macam perawatan lainnya supaya mood tambah bagus.

Sidang saya dimulai jam 8 pagi. Saya cuma ditemani supir karena tentu saja sulit bagi teman-teman lain untuk datang sepagi itu. Jantung rasa berdetak keras sekali. Cuma satu yang saya harapkan, mood dosen penguji lagi baik. Daaan, ternyata mood si dosen lagi baik banget. Selama menguji, dia nggak menyudutkan, tersenyum terus, memuji thesis saya, dan tidak banyak pertanyaan yang menyulitkan. Phewww!

Keluar dari ruang sidang dan dinyatakan lulus, banyaaaak banget yang ngucapin selamat. Rasanya seperti ulang tahun karena banyaknya ucapan selamat sampai nggak tahu mana duluan yang harus dibales. Waktu pulang ke rumah, masih nggak percaya, wooow saya berhasil melampaui semuanya tepat waktu. And here I am, new psychologist in town.

Mimpi pertama saya tercapai. Masih ada beberapa mimpi lainnya yang akan dicapai. And I am so ready for that. 😀

Thank you for everyone who supports me all the way. I couldn’t make it without you. 🙂

2 thoughts on “Lulus!

Leave a reply to naomitobing Cancel reply